Gaji Pustakawan di Perpustakaan Perguruan Tinggi
Halo teman-teman semua, perkenalkan nama saya Moh Efendi. Saat ini saya bekerja di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Banyuwangi sebagai pustakawan. Sebelum saya membahas poin inti dari tulisan ini saya akan bercerita terlebih dahulu perjalanan saya sampai menjadi seorang pustakawan. Saya adalah lulusan sarjana program studi Ilmu Perpustakaan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Malang. Saya menyandang gelar S.AP (Sarjana Administrasi Publik) di belakang nama saya, tentunya kalian sudah bisa menebak universitas mana yang saya maksud. Saya lulus tahun 2016, Alhamdulillah tepat 4 tahun saya menyelesaikan pendidikan sarjana. Di tahun itu pula saya mendapatkan pekerjaan pertama yang telah saya tekuni hingga saat ini. Sekarang kita mulai masuk ke inti tulisan ini.
Gambar dari Pixabay |
Saya mulai bekerja pada bulan November tahun 2016, 3 bulan setelah saya lulus dan 3 hari setelah saya wisuda. Awal kerja saya masih berstatus magang selama 3 bulan, jadi belum menerima gaji penuh. Saya waktu itu hanya digaji sebesar 500 ribu yang mana itu hanya cukup untuk beli bensin karna saya pulang pergi dari rumah ke kantor berjarak 35 km. Setelah 3 bulan melewati masa magang kerja, saya disodorkan untuk tanda tangan kontrak. Tidak tanggung-tanggung saya langsung dikontrak 5 tahun disaat karyawan lain normalnya biasanya dikontrak 1 tahun sekali sampai 4 kali dan menjadi karyawan tetap. Tanpa pikir panjang saya mengiyakan saja karna saya memang butuh dan memang mencari tempat kerja yang dekat dengan rumah. Satu bulan kemudian saya mulai gajian, biasanya gaji cair di akhir bulan. Berikut ini rincian gaji yang saya terima pada tahun 2016.
Gaji Pokok = 1,2 juta
Tunjangan Profesi = 200 ribu
Tunjangan beras = 100 ribu
Tunjangan yang lain saya lupa = 100 ribu
Dapat asuransi BPJS Kesehatan kelas 2
Tunjangan Hari Raya = 600 ribu
Gaji ke 13 sebesar gaji pokok = 1,2 juta
Total gaji yang saya terima setiap bulan sebesar 1,6 juta pada tahun 2017
Selama satu tahun bekerja gaji naik dan sekarang sampai tulisan ini saya buat gaji saya sebesar 1.750.000
Mungkin bagi teman-teman yang bekerja di kota yang lebih besar atau bekerja di bidang lain gaji segitu sangat kecil sekali, tapi dengan gaji seperti itu cukup sesuai dengan kebutuhan hidup di Banyuwangi. Oh iya selain nominal yang saya sebutkan diatas terkadang juga saya mendapat tambahan kegiatan yang lain. Saya hampir setiap tahun mengikuti seminar/pelatihan di luar kota, biasanya di Malang atau Surabaya. Satu tahun bisa dua sampai tiga kali tergantung keputusan dari Ketua. Nominal sekali jalan biasanya antara 700 ribu sampai 1 juta tergantung berapa hari acaranya. Nominal tersebut untuk uang transport dan makan, jadi saya biasanya bisa menyisakan 200 ribu sampai 500 ribu tergantung pengeluaran.
Pemasukan yang lain saya dapatkan dari menjadi admin lembaga independen di kampus sekitar 2 jutaan per tahun. Terkadang mendapat jam ngajar juga bisa dapat 1 juta per tahun. Untuk wisuda biasanya diadakan 2 kali setahun, dapat sekitar 300 ribu untuk dua kali wisuda. Kalau ditotal dalam setahun saya bisa mendapatkan sekitar 25 jutaan. Oh iya setelah bekerja 2 tahun dapat BPJS Ketenagakerjaan juga. Gaji segitu jika digunakan untuk kebutuhan sendiri tentunya sudah bisa mencukupi tapi kemungkinan bisa nabung juga kecil. Kalau makan masih ikut orang tua dan jarang jajan ya bisa aja nabung banyak. Tapi jika sudah menikah dan hanya mengandalkan gaji ya kemungkinan gak cukup. Tentunya harus mencari uang tambahan entah dengan berjualan atau yang lain, bisa juga suami istri dua-duanya kerja.
Gaji yang saya sebutkan jika dibandingkan dengan Perguruan Tinggi yang lain di kota selain kota besar hampir sama bahkan ada juga yang digaji dibawah dari nominal yang saya sebutkan. Di kota Malang sendiri saja gajinya juga tidak beda jauh, paling disana kalau gak ngikut UMR ya dibawah UMR dikit. Saya sendiri punya beberapa teman yang kerja juga sebagai pustakawan PT baik swasta maupun negeri, dan mereka juga kadang mengeluhkan hal yang sama soal gaji. Tidak heran karna sistem gaji terutama di dunia pendidikan masih banyak kekurangan. Kalau misalkan ada yang bilang gaji di luar negeri sangat tinggi bahkan untuk dunia pendidikan, ya karna sesuai kebutuhan hidup disana yang juga tinggi. Intinya berapapun gaji yang kita terima tetap disyukuri asal masih dalam batas kewajaran. Sekian cerita dari saya seputar dunia Perpustakaan.